OPLET4D – Piala Dunia 2026 resmi memasuki tahap yang lebih konkret setelah undian fase grup memetakan 72 pertandingan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Dengan format baru berisi 12 grup, gambaran perjalanan para unggulan mulai terlihat jelas.
Beberapa laga langsung melambungkan imajinasi publik, tapi bagi tim-tim kandidat juara, fokus kini tertuju pada rute menuju MetLife Stadium, lokasi final pada Juli 2026.
Terbaru, The Athletic memaparkan jalur yang mungkin ditempuh tim-tim favorit. Mulai dari Argentina dan Inggris, hingga Brasil, Spanyol, Prancis, dan Portugal. Setiap tim menghadapi hambatan berbeda, termasuk potensi duel bersejarah Messi versus Ronaldo yang kembali terbuka.
Argentina: Jalan Menarik dan Potensi Duel Terakhir Messi vs Ronaldo

Argentina mendapatkan grup yang relatif bersahabat dan tampil sebagai unggulan kuat untuk lolos sebagai juara grup. Jika skenario itu terjadi, mereka akan memainkan laga babak 32 besar di Miami, kota yang telah menjadi rumah kedua bagi Lionel Messi.
Lawan yang menunggu bisa cukup menarik. Jika Uruguay finis sebagai runner-up Grup H, laga sesama tetangga Amerika Selatan akan tersaji lebih awal. Bila lolos, Argentina berpeluang bertemu runner-up dari Grup D, yang berisi Amerika Serikat, atau Grup G.
Namun, sorotan terbesar muncul di perempat final. Jika semua berjalan sesuai prediksi, Argentina bisa bersua Portugal. The Athletic menyebut duel Messi vs Ronaldo sebagai mungkin terjadi, menjadikan Kansas City sebagai panggung yang sangat dinanti.
Sebaliknya, jika Argentina hanya menjadi runner-up Grup J, tantangan berat menunggu lebih awal karena Spanyol menjadi lawan paling mungkin di Los Angeles.
Inggris: Potensi Panas di Azteca dan Jalan Menuju Brasil

Inggris berada di grup yang tidak bisa diremehkan, namun tetap difavoritkan melaju di atas Kroasia, Ghana, dan Panama.
Finis sebagai juara grup akan mempertemukan mereka dengan tim peringkat ketiga di babak 32 besar, sebelum laga klasik melawan Meksiko di Azteca pada babak 16 besar.
Pertemuan ini akan membawa ingatan ke perempat final Piala Dunia 1986 ketika Inggris takluk dari Argentina yang dipimpin Diego Maradona. Kondisi cuaca panas di Mexico City diprediksi menjadi tantangan tersendiri bagi pasukan Thomas Tuchel.
Jika mereka melaju hingga perempat final, Brasil berpotensi menjadi lawan berikutnya, sebuah ujian besar bagi Inggris yang dalam beberapa turnamen terakhir selalu tampil kompetitif.
Namun, bila Inggris hanya mengakhiri fase grup sebagai runner-up Grup L, jalur mereka pindah ke sisi lain bagan. Lawan pertama kemungkinan adalah Kolombia di Toronto, disusul Spanyol di Arlington, rangkaian lawan yang tidak kalah rumit.
Brasil: Favorit Grup dan Persimpangan Besar di Perempat Final

Brasil menjadi unggulan utama di Grup C bersama Maroko, Haiti, dan Skotlandia. Gagal lolos akan menjadi salah satu kejutan terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia.
Jika finis sebagai juara grup, Brasil menuju Houston untuk menghadapi Tunisia atau salah satu perwakilan Eropa di babak 32 besar.
Langkah berikutnya membawa Brasil bertemu runner-up dari Grup E, yang memuat Pantai Gading dan Ekuador, atau Grup I yang melibatkan Senegal dan Norwegia. Jalur ini dianggap cukup ideal untuk sebuah tim kuat seperti Brasil.
Namun, andai gagal memuncaki grup, situasinya berubah drastis. Brasil akan menghadapi juara Grup F di Guadalajara, yang kemungkinan terkuat adalah Belanda.
Jika lolos, mereka bisa bertemu Jerman atau Prancis di babak berikutnya, sebuah skenario yang jauh lebih berat.
Spanyol: Jalur Ringan Hingga Semifinal Jika Sesuai Prediksi

Sebagai juara Euro 2024, Spanyol dianggap memiliki peluang besar untuk melangkah jauh. Jika mereka memuncaki Grup H mengungguli Uruguay, Spanyol akan terbang ke Los Angeles menghadapi runner-up grup yang tampaknya antara Austria atau Aljazair.
Di babak 16 besar, Spanyol kembali dipertemukan dengan runner-up dari grup lain sebelum berpotensi menantang juara Grup D atau G di perempat final. Dua grup tersebut, secara komposisi, tidak sekuat favorit lainnya.
Karena itu, Spanyol mungkin tidak bertemu tim unggulan hingga semifinal. Namun, mereka juga perlu waspada, finis sebagai runner-up Grup H membuat mereka segera berhadapan dengan juara Grup J yang kemungkinan besar adalah Argentina.
Prancis: Tersandung Grup Neraka, Tantangan Jerman Sudah Menunggu

Prancis berada dalam grup yang disebut sebagai grup neraka. Kehadiran Norwegia dan Senegal membuat peluang tersandung selalu ada, mengingat kedua tim memiliki sejarah penting menghadapi Les Bleus.
Jika Prancis melaju sebagai juara grup, mereka akan menghadapi tim peringkat ketiga di New Jersey pada babak 32 besar. Setelah itu, tantangan berat langsung menanti karena Jerman menjadi lawan paling mungkin di Philadelphia.
Biar begitu, jika Norwegia memuncaki Grup I, skenarionya berubah. Prancis akan bertemu runner-up Grup E, mungkin Pantai Gading, dan kemudian Brasil di babak 16 besar. Jalur ini jelas jauh lebih menantang.
Portugal: Skenario Ideal, Lalu Potensi Argentina di Delapan Besar

Portugal datang dengan dinamika tersendiri setelah kartu merah Cristiano Ronaldo di kualifikasi tidak berujung skorsing. Namun, grup yang mereka hadapi terbilang ramah, termasuk pertemuan dengan Uzbekistan dan satu tim yang belum ditentukan.
Jika Portugal menjadi juara grup, laga babak 32 besar membawa mereka ke Kansas City melawan tim peringkat ketiga. Setelah itu, pemenang Grup B yang kemungkinan besar adalah Swiss, menjadi lawan mereka di babak 16 besar.
Bila mampu melangkah lebih jauh, skenario perempat final membuka kans duel besar melawan Argentina. Pertemuan tersebut berpotensi menjadi panggung terakhir rivalitas panjang Ronaldo dan Messi di level internasional.
Meski begitu, finis sebagai runner-up Grup K membawa risiko besar bagi Portugal, ada Spanyol yang langsung menunggu di babak 32 besar. Laga itu sendiri sudah layak menjadi semifinal.
- Bonus New Member 10%, Maks 300.000
- Bonus Deposit Harian Rp.5.000,- (1x Sehari)
- Bonus Cashback 15% ( Tembak Ikan & Live Casino )
- Bonus Cashback Sportbook 5%
- Bonus Rollingan Slot 0.5% ( Tanpa Batas )

















Leave a Reply