Gabriel Martinelli mencetak sejarah di Arsenal, torehan yang bahkan tak dicapai duo legenda klub, Thierry Henry dan Ian Wright.

Penyerang Arsenal asal Brasil bernomor punggung 11, Gabriel Martinelli (kanan), mengontrol bola di udara selama pertandingan Liga Champions UEFA, Phase League – pekan ke-6, antara Club Brugge dan Arsenal di stadion Jan Breydel di Bruges, Kamis (11-12-2025) dini hari WIB. (NICOLAS TUCAT/AFP)
OPLET4D – Gabriel Martinelli menorehkan pencapaian bersejarah bagi Arsenal setelah golnya mewarnai kemenangan 3-0 atas Club Brugge dalam matchday keenam Liga Champions, Kamis (11-12-2025) dini hari WIB.
Penyerang asal Brasil itu membuka keunggulan lewat sepakan jarak jauh, sebelum Noni Madueke menyumbang dua gol lainnya.
Gol tersebut membuat Martinelli menjadi pemain pertama dalam sejarah Arsenal yang mampu mencetak gol dalam lima pertandingan Liga Champions secara beruntun.
Rentetan itu ia bangun sejak kemenangan atas Athletic Bilbao, Olympiakos, Atletico Madrid, hingga Bayern Munchen. Pada laga pembuka melawan Bilbao, ia juga sempat mencatat assist ketika turun dari bangku cadangan.
Pemain berusia 24 tahun itu memang absen dalam lawatan ke markas Slavia Praha pada November akibat cedera. Meski begitu, jumlah golnya di Liga Champions musim ini melonjak drastis.
Martinelli kini mengoleksi sembilan gol dari 24 penampilan di kompetisi tersebut, lebih dari dua kali lipat torehan sebelumnya.
Melampaui Rekor Legenda

Selebrasi Gabriel Martinelli dalam laga Arsenal vs Olympiakos di Liga Champions, Kamis (2/10/2025). (AP Photo/Kin Cheung)
Dalam catatan klub, Martinelli kini menjadi pemain ketiga dalam sejarah Arsenal yang mampu mencetak gol dalam lima laga beruntun di kompetisi Eropa level utama.
Sebelum dia, hanya Ian Wright dan Thierry Henry yang pernah mencapai deretan serupa, meski di kompetisi berbeda.
Wright melakukannya lebih dulu pada Piala Winners 1994/95. Striker legendaris Inggris itu mencetak gol dalam delapan laga beruntun hingga membawa Arsenal menembus final, sebelum akhirnya takluk dari Real Zaragoza di babak perpanjangan waktu.
Henry kemudian mengukir prestasi serupa pada Piala UEFA 1999/2000 di bawah Arsene Wenger. Saat itu, ia mencetak gol dalam enam pertandingan beruntun, dimulai dari leg kedua babak 32 besar kontra Nantes hingga kemenangan pada leg kedua semifinal melawan Lens.
Arsenal pun kembali mencapai final, tetapi harus menyerah lewat adu penalti dari Galatasaray.
Memutus Tren Negatif

Gabriel Martinelli memecah kebuntuan dengan gol pada menit ke-72, sementara Leandro Trossard menambah keunggulan di menit ke-87. (AFP/Cesar Manso)
Martinelli berharap rangkaian golnya musim ini dapat membawa Arsenal memutus tren negatif tersebut bila Mikel Arteta sukses mengantar timnya ke final Liga Champions.
Ia berpeluang menyamai rekor Henry jika mampu mencetak gol dalam duel berikutnya melawan Inter Milan pada 20 Januari.
Untuk menyamai pencapaian Wright, Martinelli harus melanjutkan produktivitasnya hingga fase gugur.
Arsenal masih menyisakan satu laga pada Phase League, yakni menjamu klub asal Kazakhstan, Kairat, bulan depan.
Meriam London berada di jalur mulus untuk lolos langsung ke babak 16 besar setelah menyapu bersih enam laga awal dan memuncaki klasemen dengan raihan sempurna 18 poin.
Sumber: OPLET4D

Promo Bonus Terbesar:
– Bonus New Member 10%, Maks 300.000
– Bonus Deposit Harian Rp.5.000,- (1x Sehari)
– Bonus Cashback 15% ( Tembak Ikan & Live Casino )
– Bonus Cashback Sportbook 5%
– Bonus Rollingan Slot 0.5% ( Tanpa Batas )

















Leave a Reply